Jakarta – Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Perjuangan (APKLI-P) menyelenggarakan acara Doa Nusantara dan Panca Bhava Pratijna Kawulo Alit dengan tema “Perkokoh Persatuan Indonesia”, Kamis (4/9), di Komplek Masjid Babah Alun, Danau Cincin, Jakarta Utara.
Acara yang dipandu Ketua OKK APKLI-P, Yono, dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Hadir Ketua Umum APKLI-P sekaligus Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI) dan Ketua Umum KERIS, dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed, selaku inisiator kegiatan. Acara diikuti sekitar 100 peserta, terdiri dari perwakilan ojek online, pedagang kaki lima, pelajar, anak yatim, pengurus DPD APKLI-P se-Jakarta, serta tokoh masyarakat. Turut hadir Ketua Umum Kowarteg Nusantara Sahono Suryadi, jajaran DPP, Satgas PPWP, dan sejumlah koordinator bidang organisasi.
Pernyataan Sikap Kawulo Alit Indonesia
Puncak acara ditandai dengan pembacaan Pernyataan Sikap Kawulo Alit – Rakyat Kecil Indonesia bertajuk “Panca Bhava Pratijna Danau Cincin Jakarta”. Pernyataan ini lahir sebagai respon atas kerusuhan yang menelan korban jiwa, termasuk Affan Kurniawan, driver ojek online yang tewas akibat terlindas kendaraan taktis Brimob Polri pada Kamis (28/8).
Isi Panca Bhava Pratijna menegaskan lima hal pokok:
1. Hidup aman, damai, rukun, bersatu, sentosa, dan sejahtera.
2. Berjualan, bekerja, dan berusaha dengan aman, nyaman, halal, serta mampu menyekolahkan anak.
3. Menolak segala provokasi, kerusuhan, dan makar terhadap NKRI.
4. Mendukung penuh Presiden RI Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto menindak tegas dalang kerusuhan, korupsi, pemerasan, dan mafia SDA.
5. Memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa serta kesehatan Presiden RI.
Sambutan Ketua Umum APKLI-P
Dalam sambutannya, dr. Ali Mahsun menegaskan pentingnya memperkokoh persatuan nasional demi stabilitas bangsa.
“Silaturahim ini bukan hanya doa bersama, tetapi juga ikhtiar memperkuat persatuan. Kawulo Alit berkomitmen menjaga keutuhan NKRI, melawan makar, dan mendukung kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto demi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa belajar dari peristiwa kerusuhan, mengingat rakyat kecil membutuhkan ketenangan agar bisa bekerja, hidup layak, dan menyiapkan generasi penerus.
Penandatanganan Komitmen, Doa, dan Santunan
Sebagai tindak lanjut, para peserta menandatangani spanduk sikap bersama, dilanjutkan doa untuk keselamatan bangsa dan pemotongan tumpeng. Panitia juga menyalurkan santunan kepada pengemudi ojek online, anak yatim-piatu, dan masyarakat sekitar sebagai wujud nyata solidaritas sosial.
Acara berlangsung khidmat dengan nuansa kebersamaan. Peserta menyampaikan harapan agar pernyataan sikap ini menjadi pengingat pentingnya persatuan dan penolakan terhadap provokasi yang mengancam keutuhan NKRI.
Melalui kegiatan ini, APKLI-P menegaskan perannya sebagai wadah perjuangan rakyat kecil dalam menyuarakan aspirasi dan menjaga persatuan bangsa.