Jakarta – Media sosial diramaikan kabar Mal Atrium Senen, Jakarta Pusat, dijarah massa saat demonstrasi besar-besaran pada 28–29 Agustus 2025. Sejumlah akun bahkan menyebarkan video yang diklaim sebagai bukti perusakan di pusat perbelanjaan tersebut.
Namun, pihak manajemen Atrium Senen menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. “Kami tegaskan bahwa informasi tersebut TIDAK BENAR / HOAX,” tulis manajemen dalam keterangan resminya.
Atrium Senen sendiri merupakan salah satu pusat perbelanjaan legendaris di Jakarta Pusat. Meski tidak lagi masuk jajaran mal terbesar di Ibu Kota, keberadaannya tetap menjadi ikon kawasan Senen karena lokasi strategis dan nilai historisnya.
Sejak Juli 2020, Atrium Senen sempat menghadapi masa sulit setelah PT Cowell Development Tbk, pengelola sebelumnya, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Cowell yang juga menggarap proyek La Verde dan Melati Mas Residence di Tangerang Selatan, Lexington Residence di Bintaro, The Oasis Cikarang, Apartemen Grand Central Bogor, serta Borneo Paradiso Balikpapan, akhirnya harus melepas aset berharga ini akibat tekanan keuangan.
Penjualan Atrium Senen dilakukan pada 2023 dan diumumkan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Cowell sendiri sudah tidak lagi tercatat di pasar modal setelah delisting usai beberapa kali terkena suspensi perdagangan saham.
Kini, kepemilikan Atrium Senen resmi beralih ke PT Nusa Mandiri Properti milik pengusaha batu bara Timothy Savitri. Nama Timothy menjadi sorotan publik karena ia merupakan saudara kandung Wali Kota Banjarbaru terpilih hasil Pilkada 2024, Erna Lisa Halaby.
Selain itu, Timothy juga dikenal dekat dengan pengusaha besar asal Kalimantan Selatan, Haji Isam, yang menekuni bisnis batu bara dan kelapa sawit. Kehadiran Timothy melalui PT Nusa Mandiri Properti diharapkan mampu memberi napas baru bagi Atrium Senen agar tetap bertahan dan berkembang di tengah ketatnya persaingan ritel dan pusat perbelanjaan modern di Jakarta.
(ard)
